UJI BEDA RATA-RATA SATU SAMPEL
(ONE SAMPLE T TEST) DENGAN SPSS
Uji beda rata-rata merupakan
salah satu metode pengujian dalam statistik parametrik. Uji beda rata-rata digunakan
untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara nilai rata-rata satu sampel
dengan suatu konstanta atau suatu nilai yang dihipotesiskan, serta untuk
menguji apakah terdapat perbedaan nilai-rata-rata dari dua sampel atau dua
kelompok data. Pengujian hipotesis pada uji
beda rata-rata mengikuti distribusi uji t (t
test). Uji beda rata-rata dikenal juga dengan analisis komparasi
atau uji komparasi (Ananda & Fadhli, 2018). Uji beda rata-rata dibedakan menjadi 3
jenis yaitu:
(a) Uji beda rata-rata satu sampel (one
sample t test); (b) Uji beda rata-rata dua sampel independen (independent sample t test); (c) Uji
beda rata-rata dua sampel berpasangan (paired
sample t test).
Uji Beda
Rata-Rata Satu Sampel
Sesuai dengan namanya, data variabel pada uji beda
rata-rata satu sampel hanya berasal dari satu kelompok sampel. Uji beda
rata-rata satu sampel (one sample t test)
bertujuan untuk menguji apakah suatu
nilai tertentu (nilai yang
diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata atau tidak dengan nilai rata-rata sampel.
Nilai tertentu tersebut umumnya
adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi (Nuryadi et all, 2017).
Uji
beda rata-rata satu sampel (one sample t
test) digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara nilai rata-rata suatu
variabel dengan suatu nilai kontanta tertentu atau suatu nilai yang
dihipotesiskan (nilai dugaan). Misalnya, seorang manajer produsen bola lampu listrik
menyatakan bahwa rata-rata daya pakai lampu yang baru mereka produksi adalah
1500 jam (µ = 1500). Misalnya untuk membuktikan pernyataan (hipotesis)
tersebut, seorang peneliti mengambil sampel secara acak sebanyak 100 bola lampu
untuk diuji dan dihitung nilai rata-rata daya pakainya kemudian dibandingkan
dengan nilai pernyataan atau hipotesis. Jika rata-rata sampel dinyatakan dengan x̄ maka hipotesisnya
dinyatakan sebagai berikut:
H0:
x̄ = µ (Tidak ada
perbedaan nilai rata-rata sampel dengan nilai rata-rata dugaan)
HA: x̄ ≠ µ (Nilai
rata-rata sampel berbeda dengan nilai rata-rata dugaan)
Uji Beda
Rata-Rata Dua Sampel Berpasangan
Uji beda
rata-rata sampel berpasangan (paired sample t-test) adalah salah satu
metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas
(berpasangan). Ciri-ciri paling umum pada
kasus uji beda rata-rata berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai dua buah perlakuan yang
berbeda (Nuryadi et all, 2017). Uji beda rata-rata dua sampel berpasangan digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata dari
dua kelompok data pada satu kelompok sampel yang sama sebelum ada perlakuan (pre-test) dan sesudah ada perlakuan (post-test).
Dalam uji beda rata-rata sampel berpasangan, kelompok
data pertama dikumpulkan sebelum
ada perlakuan (treatmen) khusus pada sampel, dan kelompok
data kedua dikumpulkan setelah ada perlakuan khusus terhadap sampel tersebut,
selanjutnya dianalisis apakah ada perbedaan nilai rata-rata pada kedua kelompok
data tersebut. Misalnya, penelitian untuk
melihat apakah ada perbedaan
pendapatan dari pedagang kecil sebelum dan sesudah memperoleh fasilitas kredit;
penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan kinerja karyawan sebelum dan sesudah
diberi pelatihan dan sebagainya.
Seperti pada uji beda satu sampel (one sample t test), pengujian hipotesis dalam uji dua sampel berpasangan juga menggunakan uji t (t test). Jika nilai rata-rata data sebelum ada perlakuan dinyatakan dengan µ1 dan rata-rata data setelah ada perlakuan dinyatakan dengan µ2, maka hipotesis yang akan diuji dalam uji dua sampel berpasangan secara umum dinyatakan sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2 (Tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah ada perlakuan).
HA: µ1 ≠ µ2 (Ada perbedaan sebelum dan sesudah ada perlakuan)
Uji Beda Rata-Rata Dua Sampel Independen
Uji beda rata-rata dua sampel bebas (independent sample t-test) digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata (compare means) dua kelompok data yang berasal dari dua sampel yang berbeda atau tidak saling berhubungan. Menurut Ananda dan Fadhli (2018), uji beda rata-rata dua sampel bebas digunakan untuk membandingkan data dari dua kelompok sampel, atau untuk membandingkan data antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, atau membandingkan peningkatan data kelompok eksperimen dengan peningkatan data kelompok kontrol.
Jika pada uji beda rata-rata dua sampel berpasangan jumlah observasi pada kedua kelompok data harus sama, namun pada uji beda rata-rata dua sampel bebas jumlah observasi pada kedua kelompok data dapat berbeda. Contohnya adalah pengujian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata kinerja antara pegawai kelompok A dan pegawai kelompok B (misalnya kelompok A pegawai berpendidikan Sarjana dan kelompok B adalah pegawai berpendidikan SLTA). Jika nilai rata-rata data kelompok pertama dinyatakan dengan µ1 dan nilai rata-rata data kelompok kedua dinyatakan dengan µ2, maka hipotesis yang akan diuji dalam uji beda dua rata-rata sampel bebas secara umum dinyatakan sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2 (Tidak ada perbedaan diantara kedua kelompok data).
HA: µ1 ≠ µ2 (Ada perbedaan diantara kedua kelompok data)
Aplikasi Uji Beda Rata-Rata Satu Sampel Dengan SPSS
Contoh Kasus: Seorang manajer
produksi pada sebuah perusahaan penghasil
bola lampu listrik menyatakan bahwa bola lampu listrik jenis X yang mereka
produksi memiliki daya tahan atau umur pakai rata-rata 400 jam. Untuk membuktikan
pernyataan manajer tersebut, secara acak diambil 20
unit bola lampu untuk diuji sebagai sampel. Misalkan dari hasil pengujian diperoleh
data-data sebagai berikut:
Daya Tahan Lampu (Jam)
Sampel
|
Umur Pakai
|
Sampel
|
Umur Pakai
|
1
|
420
|
11
|
390
|
2
|
375
|
12
|
385
|
3
|
410
|
13
|
410
|
4
|
425
|
14
|
425
|
5
|
380
|
15
|
416
|
6
|
360
|
16
|
380
|
7
|
450
|
17
|
350
|
8
|
395
|
18
|
430
|
9
|
350
|
19
|
410
|
10
|
390
|
20
|
385
|
Hipotesis
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0: x̄ = 400 (Daya tahan rata-rata
lampu sama dengan 400 jam)
HA: x̄ ≠ 400 (Daya tahan rata-rata
lampu tidak sama dengan 400 jam)
Dengan menggunakan uji dua sisi (two tailed test) dengan taraf keyakinan pengujian sebesar 0.95 atau pada α sebesar 0.05, apakah pernyataan atau hipotesis yang disampaikan oleh manajer tersebut terbukti ataukah tidak?
Prosedur atau langkah untuk melakukan
pengujian beda rata-rata satu sampel dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:
§ Buka program
SPSS => Setelah jendela utama SPSS terbuka klik Variabel View => Ketikkan nama variabel misalnya DayaTahan (tanpa spasi)
§ Klik Data View => Input data variabel Daya Tahan yang akan dinalisis
seperti pada tabel.
§ Klik Analyze => Klik Compare Means => Klik One-Sample
T Test sehingga akan muncul kotak dialog berjudul
One-Sample T Test seperti
pada gambar berikut:
§
Pindahkan variabel DayaTahan ke kotak Test Variable(s) dengan cara memblok nama variabel dan mengklik tanda panah => Pada kotak Test Value masukkan nilai hipotesis atau nilai dugaan
yaitu 400 sehingga tampilannya adalah sebagai berikut:
§
Selanjutnya klik Options
untuk memunculkan kotak dialog T Test
=> Pilih tingkat keyakinan pengujian yang akan digunakan, misalnya 0.90,
0.95 atau
0.99 (default
atau standar SPSS
adalah 0.95) seperti gambar berikut:
§ Klik Continue sehingga kembali ke kotak
dialog One-Sample T Test.
§
Klik
Ok untuk menampilkan output. Outputnya adalah sebagai berikut:
One-Sample Statistics
|
|
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
DayaTahan
|
20
|
396,8000
|
27,24277
|
6,09167
|
One-Sample Test
|
|
Test Value = 400
|
t
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
Mean Difference
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
Lower
|
Upper
|
DayaTahan
|
-,525
|
19
|
,605
|
-3,20000
|
-15,9500
|
9,5500
|
Interprestasi OutputTabel pertama (One Sample Statistics) marupakan tabel yang menyajikan perhitungan
nilai statistik sampel yaitu: jumlah sampel penelitian (N) yaitu sebanyak 20 unit, nilai rata-rata
(mean) daya tahan lampu yang
menjadi sampel sebesar
396.80
jam, nilai standar
deviasi (SD) sebesar 27.24,
dan kesalahan standar rata-rata (standard
error of mean) sebesar 6.09.
Tabel kedua (One Sample Test) merupakan
tabel utama yaitu tabel yang menyajikan hasil pengujian hipotesis uji beda rata-rata. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
§ Kolom t merupakan
hasil perhitungan nilai thitung yaitu sebesar -0.525.
§ Kolom df = 19 merupakan derajat
kebebasan pengujian. Derajat kebebasan pengujian dihitung dengan formula: Df = N – 1
di mana N merupakan jumlah sampel yang pada kasus ini adalah sebanyak 20
sampel.
§ Kolom sig.(2-tailed) merupakan
nilai probabilitas signifikansi yaitu sebesar 0.605
§ Kolom mean
difference merupakan perbedaan antara nilai
rata-rata data sampel dengan
nilai hipotesis atau dugaan yaitu sebesar 3.20
Pengambilan
kesimpulan pada uji hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu sebagai berikut:
§ Cara pertama: Dengan
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel pada uji dua
sisi (2-tailed test). Jika nilai thitung
> lebih
besar dari ttabel (thitung > ttabel) maka H0
ditolak. Sebaliknya, jika thitung
lebih kecil dari ttabel (thitung < ttabel)
maka H0 diterima. Dari tabel t diperoleh nilai kritis ttabel (0.025
: 19) sebesar ±2.093,
sedangkan dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -0.525. Dengan demikian
nilai thitung (-0.525)
< ttabel (-2.093),
sehingga H0 diterima.
§ Cara Kedua: Dengan membandingkan nilai probability significance (sig)
dengan nilai ½α = 0.025. Jika nilai sig
lebih kecil dari nilai ½α maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai sig lebih besar dari nilai ½α maka H0
diterima. Dari tabel diperoleh nilai sig.(2-tailed)
sebesar 0.605,
dengan demikian nilai sig (0.605) > dari ½α (0.025) sehingga kesimpulannya
adalah menerima H0.
Berdasarkan
hasil uji hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan manajer
produksi yang menyatakan bahwa rata-rata daya tahan lampu yang baru mereka
produksi adalah 400 jam terbukti benar.
Referensi:
Ananda, R.,
& Fadhli, M. (2018). Statistik
Pendidikan ( Teori & Praktik Dalam Pendidikan). Medan: CV. Widya
Puspita.
Nuryadi, Astuti, Tutut D., Utami, Endang S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian.
Yogyakarta: Sibuku Media.